Tepat di hari ini, seminggu yang lalu, di Yogyakarta.
Jumat, 22 Juli 2022
Hari itu adalah hari tersulit dalam hidup. Aku diperhadapkan dengan pilihan yang harusnya tak usah kupilih. Ya namanya manusia, mau keduanya. Tapi aku memang harus melakukan itu.
Setelah sempat luntang lantung tidak jelas, melamar kerja sana sini, naik turun kantor untuk interview, akhirnya Tuhan menjawab doaku dengan cara yang tidak masuk akal. Ya, pekerjaan ini. Akan ku ceritakan detail nanti di story setelahnya. Karena pekerjaan inilah aku akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempatku.
Langsung saja malam itu ku mencari tiket yang tersedia sebelum hari Selasa tanggal 26 Juli 2022, mengingat perjalanan yang di lalui akan panjang dan membutuhkan banyak waktu. Akhirnya aku beli tiket keberangkatan di hari Minggu, 24 Juli 2022.
Disitu pikiranku berkecamuk. Aku akan menjalani kembali hubungan jarak jauh dengsn kekasihku. Rasanya baru saja ketemu, namun harus terpisah kembali. Tapi ya itu pilihan yang sudah ku ambil beserta dengan segala konsekuensinya.
Sabtu, 23 Juli 2022
Ini hari terakhir dengannya. Karena dia kerja aku menunggunya sampai jam 5 sore. Raut wajahnya keliatan sangat kelelahan. Aku menyarankannya untuk tidur, tapi dia masih menyimpan sedikit tenaga sisanya itu untuk menemaniku malam itu. Kami jalan jalan di Malioboro, melihat lihat sesuatu. Aku genggam erat tangannya, sangat nyaman. Ini sangat berat buatku. Sungguh!
Minggu, 24 Juli 2022
Hari yang dinantikanpun tiba. Jantungku, hati dan pikiranku tak karuan. Tinggal beberapa jam lagi aku akan melepaskan lelaki kesayanganku ini. Pagi itu terakhir kalinya aku membuatkan dia bubur manado kesukaannya. Dia lahap sekali memakannya.
Jam 11.00 kami memutuskan untuk berangkat ke bandara, mengingat segala kemacetan dan hal hal yang tidak diinginkan terjadi.
Di tengah jalan, mataku mulai berkaca. Kupeluk dia dengan erat. Selalu kuucapkan cinta padanya.
Beberapa jam kemudian, kami tiba di bandara. Karena jadwal penerbanganku masih kurang lebih 2 jam, jadi kami habiskan untuk makan dan sedikit foto foto. Airmataku mulai jatuh. Dia meyakinkanku untuk kuat dan berkata akan bertemu lagi tahun depan. Aku menyeka air mataku kemudian
Pukul 14.30, aku memutuskan untuk chek in. Disitu Aku mengantri, dia masih menungguku dari belakang. Airmata sudah tidak tertahankan lagi. Aku menangis sejadi jadinya. Aku tak sanggup melihatnya disitu sendirian. Aku masuk dan chek in. Sepanjang mengantri, airmataku terus tercurah deras sembari chat dengannya di whatsapp. Aku tak kuat. Tak peduli airmataku ini di lihat orang, yang aku inginkan waktu itu hanya dia. Dia!
Pukul 16.10 pesawat mulai naik dan meninggalkan Yogyakarta. Dan kamu yang terkasih. Airmata masih terus mengalir. Rindu mulai muncul. Ah, Yogyakarta memang istimewa karena ada kamu.
No comments:
Post a Comment